ADA yang unik dalam even Nokia Progressing Together yang digelar di Hotel Mulia Jakarta, Selasa (4/11) lalu. Setelah meluncurkan layanan terbaru peduli pertanian dan pendidikan melalui Nokia Life Tools, para wartawan yang hadir disibukkan dengan acara berburu 7 produk Nokia terbaru yakni Nokia 1202, Nokia 2228 CDMA, Nokia 2330, Nokia 1661. Nokia 2323, Nokia 5130 express Music dan Nokia 7100 Supernova.
BUKAN untuk dibeli, perburuan produk Nokia ini hanya untuk mencoba fasilitas fitur, style dan layanan di dalamnya. Namun yang lebih membuat terasa begitu berbeda adalah para wartawan seakan-akan berada di Jl Malioboro, Jogjakarta.
Ya, panitia pelaksana even tersebut sengaja mendekorasi ballroom Hotel Mulia menjadi identik dengan pemandangan di jangan yang sangat terkenal itu. Beragam aktivitas pinggir jalan juga terlihat, seperti warung-warung makan, pengrajin batik, pedagang baju dan karyawan kantoran yang sedang bersantai ria.
Di setiap stan, tujuh unit produk Nokia terbaru pun dipamerkan dan boleh dicoba sepuasnya. Model-model cantik juga disiapkan untuk membantu wartawan mencoba produk tersebut atau pun hanya untuk difoto. Tak hanya itu, beberapa "perwira tinggi Nokia" juga standby di tiap stand untuk menjelaskan tentang keunggulan ketujuh produk baru yang dipasarkan dengan harga murah antara 30-90 Euro (Rp450 ribu-Rp1,35 juta; 1 Euro Rp15.000) itu. Sayangnya, tak semua wartawan dapat berbincang dengan para "perwira tinggi" itu karena keterbatasan kemampuan berbahasa.
Vice President Category Management Entry Category Nokia, Paula Laine, juga turut nampang di atas sebuah becak sambil memamerkan produk Nokia terbaru. Sontak kehadirannya yang duduk berpose serta senyum manis itu menjadi magnet ratusan wartawan dan fotografer yang hadir.
Ketujuh unit produk terbaru Nokia itu rupanya memang khusus dirancang untuk dipasarkan dengan harga murah. Diharapkan, karena harganya yang terjangkau, produk baru itu dapat menyaingi angka penjualan handphone Nokia tipe 1100 yang diklaim sebagai unit yang angka penjualannya paling besar. Selama enam tahun terakhir, Nokia 1100 tercatat telah terjual sebanyak 250 juta unit.
"Kami sengaja menciptakan handphone murah namun tak mengesampingkan kebutuhan pasar akan fitur-fitur spesial seperti style, musik, kamera, memori yang besar dan lainnya. Dengan harapan masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah pun dapat menikmati mudahnya berkomunikasi dengan Nokia," kata Paula Laine.
Kesibukan wartawan semakin bertambah karena untuk mendapatkan suvenir gratis dari Nokia, mereka harus mendapatkan enam stempel di tiap stand. Meski kesannya mudah, banyaknya wartawan yang berebut untuk mendapatkan stempel membuat situasi menjadi berdesak-desakan.